Jumat, 21 Desember 2012

Kayu Meranti

Meranti merah


Meranti merah adalah nama sejenis kayu pertukangan yang populer dalam perdagangan. Berbagai jenis kayu meranti dihasilkan oleh marga Shorea dari suku Dipterocarpaceae.

Sifat-sifat kayu

Meranti merah tergolong kayu keras berbobot ringan sampai berat-sedang. Berat jenisnya (Berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis sebuah zat dengan massa jenis air murni. Air murni bermassa jenis 1 g/cm³ atau 1000 kg/m³).berkisar antara 0,3 – 0,86 pada kandungan air 15%. Kayu terasnya berwarna merah muda pucat, merah muda kecoklatan, hingga merah tua atau bahkan merah tua kecoklatan. Berdasarkan 
BJnya, kayu ini dibedakan lebih lanjut atas meranti merah muda yang lebih ringan dan meranti merah tua yang lebih berat. Namun terdapat tumpang tindih di antara kedua kelompok ini, sementara jenis-jenis Shorea tertentu terkadang menghasilkan kedua macam kayu itu.

Menurut kekuatannya, jenis-jenis meranti merah dapat digolongkan dalam kelas kuat II-IV; sedangkan keawetannya tergolong dalam kelas III-IV. Kayu ini tidak begitu tahan terhadap pengaruh cuaca, sehingga tidak dianjurkan untuk penggunaan di luar ruangan dan yang bersentuhan dengan tanah. Namun kayu meranti merah cukup mudah diawetkan dengan menggunakan campuran minyak diesel dengan kreoso

Pemanfaatan

Meranti merah merupakan salah satu kayu komersial terpenting di Asia Tenggara. Kayu ini juga yang paling umum dipakai untuk pelbagai keperluan di kawasan Malesia.

Kayu ini lazim dipakai sebagai kayu konstruksi, panil kayu untuk dinding, loteng, sekat ruangan, bahan mebel dan perabot rumahtangga, mainan, peti mati dan lain-lain. Kayu meranti merah-tua yang lebih berat biasa digunakan untuk konstruksi sedang sampai berat, balok, kasau, kusen pintu-pintu dan jendela, papan lantai, geladak jembatan, serta untuk membuat perahu.

Meranti merah baik pula untuk membuat kayu olahan seperti papan partikel, harbor, dan venir untuk kayu lapis. Selain itu, kayu ini cocok untuk dijadikan bubur kayu, bahan pembuatan kertas.
Beberapa jenis meranti merah menghasilkan buah yang mengandung lemak serupa kacang, yang dikenal sebagai tengkawang. Pada musim-musim tertentu setiap beberapa tahun sekali, buah-buah tengkawang ini dihasilkan dalam jumlah yang berlimpah-ruah; musim mana dikenal sebagai musim raya buah-buahan di hutan hujan tropika. Di musim raya seperti itu, masyarakat Dayak di pedalaman Pulau Kalimantan sibuk memanen tengkawang yang berharga tinggi.

Pengolahan.
Kayu meranti gampang di olah menjadi produk pertukangan berupa kusen pintu jendela dll,kayu meranti sebagai kayu yang dapat dikerjakan sangat mudah dan halus serat texturnya. Sebagian kayu meranti yang sudah diperdagangkan tidak sesuai dengan standar baku ukurannya, biasanya kami sering mendapatkan ukuran panjang (misal 4 m) tak ada sessuai dengan ukurannya, sehingga menyulitkan bagi pertukangan untuk mengatur kayu dalm pembuatan seperti kusen, pintu dan jendela.Harga kayu meranti yang tak begitu mahal menjadikan pilihan bagi bahan pembuatan matrial kusen, pintu, jendela.


Gambar Pintu Kayu Meranti.


Sifat-Sifat Kayu Dan Kegunaannya


SIFAT-SIFAT KAYU DAN PENGGUNAANNYA

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kayu merupakan bahan yang sangat sering dipergunakan untuk tujuan penggunaan tertentu. Terkadang sebagai barang tertentu, kayu tidak dapat digantikan dengan bahan lain karena sifat khasnya. Kita sebagai pengguna dari kayu yang setiap jenisnya mempunyai sifat-sifat yang berbeda, perlu mengenal sifat-sifat kayu tersebut sehingga dalam pemilihan atau penentuan jenis untuk tujuan penggunaan tertentu harus betul-betul sesuai dengan yang kita inginkan. Berikut ini diuraikan sifat-sifat kayu (fisik dan mekanik) serta macam penggunaannya.

Pengenalan Sifat-Sifat Kayu

Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian, memerlukan pengetahuan tentang sifat-sifat kayu. Sifat-sifat ini penting sekali dalam industri pengolahan kayu sebab dari pengetahuan sifat tersebut tidak saja dapat dipilih jenis kayu yang tepat serta macam penggunaan yang memungkinkan, akan tetapi juga dapat dipilih kemungkinan penggantian oleh jenis kayu lainnya apabila jenis yang bersangkutan sulit didapat secara kontinyu atau terlalu mahal.

Kayu berasal dari berbagai jenis pohon yang memiliki sifat-sifat yang berbeda-beda. Bahkan dalam satu pohon, kayu mempunyai sifat yang berbeda-beda. Dari sekian banyak sifat-sifat kayu yang berbeda satu sama lain, ada beberapa sifat yang umum terdapat pada semua jenis kayu yaitu :

1.Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa (karbohidrat) serta lignin (non karbohidrat).

2.Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, radial dan tangensial).

3.Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap atau melepaskan kadar air (kelembaban) sebagai akibat perubahan kelembaban dan suhu udara disekelilingnya.

4.Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama dalam keadaan kering.


Sifat Fisik Kayu

1.Berat dan Berat Jenis

Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air dan zat ekstraktif didalamnya. Berat suatu jenis kayu berbanding lurus dengan BJ-nya. Kayu mempunyai berat jenis yang berbeda-beda, berkisar antara BJ minimum 0,2 (kayu balsa) sampai BJ 1,28 (kayu nani). Umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu semakin berat dan semakin kuat pula.

2.Keawetan

Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk dll. Keawetan kayu tersebut disebabkan adanya zat ekstraktif didalam kayu yang merupakan unsur racun bagi perusak kayu. Zat ekstraktif tersebut terbentuk pada saat kayu gubal berubah menjadi kayu teras sehingga pada umumnya kayu teras lebih awet dari kayu gubal.

3.Warna

Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda.

4.Tekstur

Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu. Berdasarkan teksturnya, kayu digolongkan kedalam kayu bertekstur halus (contoh: giam, kulim dll), kayu bertekstur sedang (contoh: jati, sonokeling dll) dan kayu bertekstur kasar (contoh: kempas, meranti dll).

5.Arah Serat

Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang pohon. Arah serat dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat berpadu, serat berombak, serta terpilin dan serat diagonal (serat miring).

6.Kesan Raba

Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan kayu (kasar, halus, licin, dingin, berminyak dll). Kesan raba tiap jenis kayu berbeda-beda tergantung dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat ekstraktif dalam kayu.

7.Bau dan Rasa

Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara terbuka. Beberapa jenis kayu mempunyai bau yang merangsang dan untuk menyatakan bau kayu tersebut, sering digunakan bau sesuatu benda yang umum dikenal misalnya bau bawang (kulim), bau zat penyamak (jati), bau kamper (kapur) dsb.

8.Nilai Dekoratif

Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur, dan pemunculan riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu. Pola gambar ini yang membuat sesuatu jenis kayu mempunyai nilai dekoratif.

9.Higroskopis

Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air. Makin lembab udara disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu sampai tercapai keseimbangan dengan lingkungannya. Dalam kondisi kelembaban kayu sama dengan kelembaban udara disekelilingnya disebut kandungan air keseimbangan (EMC = Equilibrium Moisture Content).

10.Sifat Kayu terhadap Suara, yang terdiri dari :

1.Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara berkaitan erat dengan elastisitas kayu.
2.Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya gelombang suara. Kualitas nada yang dikeluarkan kayu sangat baik, sehingga kayu banyak dipakai untuk bahan pembuatan alat musik (kulintang, gitar, biola dll).

11.Daya Hantar Panas

Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan untuk membuat barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber panas.

12.Daya Hantar Listrik

13.Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran listrik. Daya hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu. Pada kadar air 0 %, kayu akan menjadi bahan sekat listrik yang baik sekali, sebaliknya apabila kayu mengandung air maksimum (kayu basah), maka daya hantarnya boleh dikatakan sama dengan daya hantar air.

Sifat Mekanik Kayu

1.Keteguhan Tarik
     Keteguhan tarik adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha menarik kayu. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan tarik yaitu :

         1.Keteguhan tarik sejajar arah serat dan
         2.Keteguhan tarik tegak lurus arah serat.
           Kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah keteguhan tarik sejajar arah serat. Kekuatan tarik tegak lurus
           arah serat lebih kecil daripada kekuatan tarik sejajar arah serat.

2.Keteguhan tekan / Kompresi
     Keteguhan tekan/kompresi adalah kekuatan kayu untuk menahan muatan/beban. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan tekan yaitu :

         1.Keteguhan tekan sejajar arah serat dan
         2.Keteguhan tekan tegak lurus arah serat.
           Pada semua kayu, keteguhan tegak lurus serat lebih kecil daripada keteguhan kompresi sejajar arah
           serat.
        3.Keteguhan Geser

Keteguhan geser adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang membuat suatu bagian kayu tersebut turut bergeser dari bagian lain di dekatnya. Terdapat 3 (tiga) macam keteguhan yaitu :

         1.Keteguhan geser sejajar arah serat
         2.Keteguhan geser tegak lurus arah serat dan
         3.Keteguhan geser miring
            Keteguhan geser tegak lurus serat jauh lebih besar dari pada keteguhan geser sejajar arah serat.
         4.Keteguhan lengkung (lentur)

     Keteguhan lengkung/lentur adalah kekuatan untuk menahan gaya-gaya yang berusaha melengkungkan kayu atau untuk menahan beban mati maupun hidup selain beban pukulan. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan yaitu :

1.Keteguhan lengkung statik, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara perlahan-lahan.
2.Keteguhan lengkung pukul, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara mendadak.

5.Kekakuan

Kekakuan adalah kemampuan kayu untuk menahan perubahan bentuk atau lengkungan. Kekakuan tersebut dinyatakan dalam modulus elastisitas.

6.Keuletan

Keuletan adalah kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah tenaga yang relatif besar atau tahan terhadap kejutan-kejutan atau tegangan-tegangan yang berulang-ulang yang melampaui batas proporsional serta mengakibatkan perubahan bentuk yang permanen dan kerusakan sebagian.

7.Kekerasan

Kekerasan adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat takik atau lekukan atau kikisan (abrasi). Bersama-sama dengan keuletan, kekerasan merupakan suatu ukuran tentang ketahanan terhadap pengausan kayu.

8.Keteguhan Belah

Keteguhan belah adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha membelah kayu. Sifat keteguhan belah yang rendah sangat baik dalam pembuatan sirap dan kayu bakar. Sebaliknya keteguhan belah yang tinggi sangat baik untuk pembuatan ukir-ukiran (patung). Pada umumnya kayu mudah dibelah sepanjang jari-jari (arah radial) dari pada arah tangensial.

Ukuran yang dipakai untuk menjabarkan sifat-sifat keku-atan kayu atau sifat mekaniknya dinyatakan dalam kg/cm2. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat mekanik kayu secara garis besar digolongkan menjadi dua kelompok :

1.Faktor luar (eksternal): pengawetan kayu, kelembaban lingkungan, pembebanan dan cacat yang disebabkan oleh jamur atau serangga perusak kayu.

2.Faktor dalam kayu (internal): BJ, cacat mata kayu, serat miring dsb.

Macam Penggunaan Kayu

Penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian tertentu tergantung dari sifat-sifat kayu yang bersangkutan dan persyaratan teknis yang diperlukan. Jenis-jenis kayu yang mempunyai persyaratan untuk tujuan pemakaian tertentu antara lain dapat dikemukan sebagai berikut :

   1.Bangunan (Konstruksi)
     Persyaratan teknis : kuat, keras, berukuran besar dan mempunyai keawetan alam yang tinggi.
     Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, cengal, giam, jati, kapur, kempas, keruing, lara, rasamala.
   2.Veneer biasa
     Persyaratan teknis : kayu bulat berdiameter besar, bulat, bebas cacat dan beratnya sedang.
     Jenis kayu : meranti merah, meranti putih, nyatoh, ramin, agathis, benuang.
   3.Veneer mewah
     Persyaratan teknis : disamping syarat di atas, kayu harus bernilai dekoratif.
     Jenis kayu : jati, eboni, sonokeling, kuku, bongin, dahu, lasi, rengas, sungkai, weru, sonokembang.
   4.Perkakas (mebel)
     Persyaratan teknis : berat sedang, dimensi stabil, dekoratif, mudah dikerjakan, mudah dipaku, dibubut, 
      disekrup, dilem dan dikerat.
     Jenis kayu : jati, eboni, kuku, mahoni, meranti, rengas, sonokeling, sonokembang, ramin.
   5.Lantai (parket)
     Persyaratan teknis : keras, daya abrasi tinggi, tahan asam, mudah dipaku dan cukup kuat.
     Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, bintangur, bongin, bungur, jati, kuku.
   6.Bantalan Kereta Api
     Persyaratan teknis : kuat, keras, kaku, awet.
     Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, bedaru, belangeran, bintangur, kempas, ulin.
   7.Alat Olah Raga
     Persyaratan teknis : kuat, tidak mudah patah, ringan, tekstur halus, serat halus, serat lurus dan panjang,
     kaku, cukup awet.Jenis kayu : agathis, bedaru, melur, merawan, nyatoh, salimuli, sonokeling, teraling.
   8.Alat Musik
     Persyaratan teknis : tekstur halus, berserat lurus, tidak mudah belah, daya resonansi baik.
     Jenis kayu : cempaka, merawan, nyatoh, jati, lasi, eboni.
   9.Alat Gambar
     Persyaratan teknis : ringan, tekstur halus, warna bersih.
     Jenis kayu : jelutung, melur, pulai, pinus.
  10.Tong Kayu (Gentong)
     Persyaratan teknis : tidak tembus cairan dan tidak mengeluarkan bau.
     Jenis kayu : balau, bangkirai, jati, pasang.
  11.Tiang Listrik dan Telepon
     Persyaratan teknis : kuat menahan angin, ringan, cukup kuat, bentuk lurus.
     Jenis kayu : balau, giam jati, kulim, lara, merbau, tembesu, ulin.
  12.Patung dan Ukiran Kayu
     Persyaratan teknis : serat lurus, keras, tekstur halus, liat, tidak mudah patah dan berwarna gelap.
     Jenis kayu : jati, sonokeling, salimuli, melur, cempaka, eboni.
  13.Korek Api
     Persyaratan teknis : sama dengan persyaratan veneer, cukup kuat (anak korek api), elastis dan tidak mudah pecah (kotak).
     Jenis kayu : agathis, benuang, jambu, kemiri, sengon, perupuk, pulai, terentang, pinus.
  14.Pensil
     Persyaratan teknis : BJ sedang, mudah dikerat, tidak mudah bengkok, warna agak merah, berserat lurus.
     Jenis kayu : agathis, jelutung, melur, pinus.
  15.Moulding
     Persyaratan teknis : ringan, serat lurus, tekstur halus, mudah dikerjakan, mudah dipaku. Warna terang, tanpa cacat, dekoratif.
     Jenis kayu : jelutung, pulai ramin, meranti dll.
  16.Perkapalan
     Lunas
     Persyaratan teknis : tidak mudah pecah, tahan binatang laut.
     Jenis kayu : ulin, kapur.
     Gading
     Persyaratan teknis : kuat, liat, tidak mudah pecah, tahan binatang laut.
     Jenis kayu : bangkirai, bungur, kapur.
     Senta
     Persyaratan teknis : kuat, liat, tidak mudah pecah, tahan binatang laut.
     Jenis kayu : bangkirai, bungur, kapur.
     Kulit
     Persyaratan teknis : tidak mudah pecah, kuat, liat, tahan binatang laut.
     Jenis kayu : bangkirai, bungur, meranti merah.
     Bangunan dan dudukan mesin
     Persyaratan teknis : ringan, kuat dan awet, tidak mudah pecah karena getaran mesin.
     Jenis kayu : kapur, meranti merah, medang, ulin, bangkirai.
     Pembungkus as baling-baling
     Persyaratan teknis : liat, lunak sehingga tidak merusak logam.
     Jenis kayu : nangka, bungur, sawo.
     Popor Senjata
     Persyaratan teknis : ringan, liat, kuat, keras, dimensi stabil.
     Jenis kayu : waru, salimuli, jati.

  17.Arang (bahan bakar)
     Persyaratan teknis : BJ tinggi.
    Jenis kayu : bakau, kesambi, walikukun, cemara, gelam, gofasa, johar, kayu malas, nyirih, rasamala, puspa, simpur.

Penutup
Pengenalan atas sifat-sifat fisik dan mekanik akan sangat membantu dalam menentukan jenis-jenis kayu untuk tujuan pengunaan tertentu. Diharapkan dengan memahami sifat-sifat kayu dan jenis-jenis kayu untuk penggunaan tertentu akan semakin mengurangi ketergantungan konsumen akan suatu jenis kayu tertentu saja sehingga pemanfaatan jenis-jenis kayu yang semula belum dimanfaatkan (jenis-jenis yang belum dikenal umum) akan semakin meningkat. 

sumber :http://www.dephut.go.id

Bagian-Bagian Kayu



Dari gambar diatas, dapat dijelaskan bahwa kayu terdiri dari beberapa bagian.

A. KULIT
Adalah bagian yang terdapat pada bagian terluar, disini saya bedakanmenjadi dua bagian yaitu
Kulit luar yang mati, mempunyai ketebalan yang bervariasi menurut jenis pohon.
Kulit bagian dalam yang bersifat hidup dan tipis.
Kulit berfungsi sebagai pelindung bagian-bagian yang terdalam, terhadap kemungkinan pengaruh dari luar yang bersifat merusak, misalnya iklim, serangan serangga, hama, kebakaran serta perusak kayu lainnya. Selain itu berfungsi sebagai jalan bahan makanan dari daun ke bagian-bagian tanaman.

B. KAMBIUM
Merupakan jaringan yang lapisannya tipis dan bening, melingkari kayu, ke arah luar membentuk kayu yang baru. Dengan adanya kambium maka pohon lambat laun bertambah besar. Pertumbuhan meninggi ditentukan oleh jaringan meristem. Kambium terletak antara kulit dalam dan kayu gubal.

C. KAYU GUBAL
Bagian kayu yang masih muda terdiri dari sel-sel yang masih hidup, terletak di sebelah dalam kambium dan berfungsi sebagai penyalur cairan dan tempat penimbunan zat-zat makanan. Tebal lapisan kayu gubal bervariasi menurut jenis pohon. Umumnya jenis yang tumbuh cepat mempunyai lapisan kayu gubal lebih tebal dibandingkan dengan kayu terasnya. Kayu gubal biasanya mempunyai warna terang.

D. KAYU TERAS
Terdiri dari sel-sel yang dibentuk melalui perubahan-perubahan sel hidup pada lingkaran kayu gubal bagian dalam, disebabkan terhentinya fungsi sebagai penyalur cairan dan lain-lain proses kehidupan. Ruang dalam kayu teras dapat mengandung berbagai macam zat yang memberi warna lebih gelap. Tidak mutlak semua kayu teras demikian. Hanya pada jenis-jenis yang kayu terasnya berisi tiloses. Pada beberapa jenis tertentu kayu teras banyak mengandung bahan-bahan ekstraktif, yang member keawetan pada kayu tersebut, membuat lebih berat dan lebih awet. Akan tetapi tidak semua jenis kayu yang memilikizat ekstraktif sudah dapat dipastikan keawetannya. (Misalnya yang mempunyai kandungan zat gula, zat gtepung dan lain sebagainya).

E. HATI
Merupakan bagian kayu yang terletak pada pusat lingkaran tahun (tidak mutlak pada pusat bontos). Hati berasal dari kayu awal, yaitu bagian kayu yang pertama kali dibentuk oleh kambium. Oleh karena itu umumnya mempunyai sifat rapuh atau sifat lunak.

F. LINGKARAN TAHUN
Batas antara kayu yang terbentuk pada permulaan dan pada akhir suatu musim. Melalui lingkaran-lingkaran tahun ini dapat diketahui umur pohon. Apabila pertumbuhan diameter (membesar) terganggu oleh musim kering karena pengguguran daun, ataupun serangga/hama, maka lingkaran tahun dapat terdiri lebih dari satu lingkaran tahun (lingkaran tumbuh) dalam satu musim yang sama. Hal ini disebut lingkaran palsu. Lingkaran tahun dapat mudah dilihat pada beberapa jenis kayu daun lebar. Pada jenis- jenis lain, lingkaran tahun ada kalanya sulit dibedakan terutama di daerah tropic, karena pertumbuhan praktis berlangsung sepanjang tahun.

G. JARI-JARI
Dari luar ke dalam berpusat pada sumbu batang, berfungsi sebagai tempat saluran bahan makanan yang mudah diproses di daun guna pertumbuhan pohon.
Semoga dengan info singkat diatas dapat bermanfaat buat kita bersama.

Kusen Jendela

Kusen jendela berfungsi untuk mengatur sirkulasi udara dan pencahayaan pada suatu ruangan, dengan fungsi itu tidak semata mata hanya sebagai sirkulasi dan pencahayaan. Kusen jendela dapat memperindah rumah dan mempercantik hunian kita, dengan model kusen dan jendela yang dapat diselaraskan untuk desain rumah.

Dengan berbagai model kusen jendela dapat menjadikan hunian kita yang diidamkan, kusen jendela untuk Ruang tamu berbeda dengan kusen jendala untuk kamar. Kusen jendela untuk ruang tamu diselaraskan dengan keadaan ruang tamu tersebut dengan panjang/tinggi  sisesuaikan tinggi daun pintu.Untuk kusen Jendela ruang tamu biasanya lebih panjang dari kusen jendela kamar, menurut tukang kusen tinggi kusen jendela untuk ruang tamu antara 150 cm s/d 180 cm dan lebar 50 cm s/d 70 cm, lihat gambar dibawah ini




Kusen jendela diatas dengan model kusen gundul dan dua daun jendela serta untuk sirkulasi udara di pasang loster 3 buah dengan ukuran loster 25 cm x 25 cm model ini sangat baik untuk rumah moderen dan semi minimalis. Dengan Jendela yang panjang serta lebar dapat menerangi ruang tamu atau ruang keluarga yang membutuhkan sinar yang cukup, tapi bila ruangan membutuhkan sirkulasi udara yang lebih banyak model di atas kurang cocok. Dengan ruangan yang luas dan membutuhkan sirkulasi udara yang banyak sebaiknya gunakan kusen dengan model jalusi, seperti gambar dibawah ini:


Bila dalam ruangan yang besar lebih baik gunakan model ini dan ditambah daun jendela satu lagi (kusen jendela 3 lobang) atau tambah ditengahnya kaca mati pada kusennya. Tetapi dengan perkembangan model kusen jendela sekarang ini cenderung dengan model minimalis dan engkel (jendela satu lobang) di pasang horisontal sejajar dengan kusen jendela yang lain.

Macam Kusen Jendela.
Kusen jendela terbagi menjadi 2 bagian Kusen jendela engkel dan kusen jendela gandeng, Kusen Jendela gandeng di bagi lagi sesuai dengan lubang jendelanya, misalnya jendela gandeng dua lobang, kusen jendela 3 lobang dst.contoh gambar kusen sebagai berikut:

    
           

Kusen Jendela pada penempatannya di bagi dua, kusen jendela pertama yaitu kusen jendela untuk ruang tamu dan kedua kusen jendela untuk kamar. Kusen jendela untuk ruang tamu lebih panjang dari kusen jendela kamar. contoh kusen jendela ruang tamu:

 

Galery pintu

GALERY PINTU, PINTU PANEL - PINTU KACA - PINTU MINIMALIS - PINTU TEXWOOD.

Berbagai macam model pintu dari pintu klasik, minimalis, modern dan semi minimalis dapat di pesan sesuai dengan desain yang dipilih. Berbagai macam model pintu diatas dapat didesain sesuai dengan keinginan dari anda yang menjadi pilihan untuk rumah. Model pintu yang kami tampilkan merupakan model/desain dasar yang dapat dikembangkan sesuai dengan yang anda inginkan. Apabila anda mempunyai desain sendiri yang anda miliki kami siap untuk mengaplikasikan dengan yang anda minta. 

pintu 1
pintu 2

pintu 3 
pintu 4
pintu 5
pintu 6
pintu 7

pintu 8


Pintu 9